MENGENAL 4 JENIS BERAS
Beras merupakan sumber bahan makanan utama bagi
masyarakat di berbagai negara, setidaknya terdapat 26 negara padat penduduk
yang menjadikan beras menjadi makanan pokoknya, termasuk Indonesia. Beras
memiliki banyak jenis dan macamnya, tergantung dengan bentuk, aroma, dan warna
dari masing-masing jenis, yang membuat setiap jenis beras memiliki cara
memasaknya masing-masing. Selain itu, setiap jenis juga memiliki kandungan zat
gizi dan rasa yang berbeda-beda. Lalu, Apa saja jenisnya?
1. Beras Putih
Beras putih
memiliki lapisan kulit yang sudah dibuang sebelumnya, makanya beras ini
berwarna putih. Proses penggilingan membuat
beras putih berkurang kandungan zat gizinya jika dibandingan dengan jenis beras
merah atau hitam. Beras putih dibagi menjadi berdasarkan bentuk bulir, yaitu:
- Beras bulir panjang. Beras ini telah melalui proses penggilingan tiga hingga empat kali. Beras bulir panjang biasanya kurang lengket dan biasa disebut dengan beras pera. Jenis beras ini bila dimasak maka akan terasa agak keras. Jenis beras bulir panjang yaitu beras basmati, jasmine, dan doongara.
- Beras bulir sedang. Bila dibandingkan dengan beras bulir panjang, beras jenis ini lebih lengket dan tidak terlalu pera. Jika dimasak juga lembut dan tidak keras.
- Beras bulir pendek. Beras jenis ini adalah jenis beras yang paling lembut dan lengket jika dimasak. Cocok untuk dijadikan bahan dasar dari makanan seperti sushi dan sebagainya. Beras ini sering disebut sebagai beras pulen. Kandungan amilosa yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis beras yang lain, membuat beras jenis ini lebih empuk dan pulen ketika dimasak. Amilosa yang terkandung dalam beras mempengaruhi sifat pemekaran volume beras yang kemudian menjadi nasi pulen. Beras dengan kadar amilosa yang rendah biasanya menghasilkan nasi yang tidak mudah kering. Nasi yang digunakan di Jepang biasanya menggunakan jenis beras tipe ini.
Bahkan
bentuk bulir yang berbeda-beda, mempengaruhi tingkat indeks glikemik yang
dikandungnya. Beras berbulir panjang, seperti beras basmati dan doongara,
memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan bulir
sedang atau bulir pendek.
Namun jika
dibandingkan dengan jenis beras yang lain, beras putih mengandung serat yang
lebih sedikit dari pada jenis beras lain, seperti beras merah dan beras hitam.
Hal ini karena lapisan luar dan lapisan tengah beras yang mengandung serat
tinggi telah hilang akibat proses penggilingan, sementara pada beras merah dan
hitam tidak.
2. Beras Cokelat
Beras
cokelat juga mengalami proses penggilingan, tapi tidak sama dengan beras putih,
beras cokelat hanya menghilangkan lapisan terluarnya dan tidak menghilangkan
lapisan tengah. Beras cokelat memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan
dengan beras putih ketika dimasak. Selain itu, beras cokelat mengandung
magnesium yang cukup tinggi dan serat sebesar 3,2 gram per 100 gram. Sedangkan
total protein per 100 gram beras cokelat adalah 7,2 gram. Lebih tinggi daripada
100 gram beras putih yang hanya mengandung sekitar 6,3 gram. Tingkat indeks
glikemiknya sedang, sehingga mengonsumsi beras cokelat akan membuat Anda kenyang lebih
lama.
3. Beras Merah
Sama dengan
beras cokelat, beras merah juga memiliki tekstur yang lebih keras dan kasar.
Beras merah mengandung zat besi dan vitamin B6 yang berguna untuk menjaga
keseimbangan produksi sel darah merah dan
hormon serotonin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan. Warna merah
yang ada pada beras ini didapatkan dari lapisan luar yang mengandung antosianin
yang membuat warnanya merah.
4. Beras Hitam
Beras hitam
merupakan beras yang cukup langka di pasaran dan memiliki nilai jual yang
sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh kandungan gizinya yang lebih banyak
dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Beras hitam memiliki tekstur yang
keras dan pera, sehingga membutuhkan waktu memasak yang cukup lama untuk
membuatnya lembut. Dalam beras hitam terdapat kandungan vitamin E yang cukup
tinggi sehingga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menangkal radikal
bebas, dan memperbaiki kerusakan sel hati. Setidaknya, beras ini mengandung 20,1
gram serat, 7 gram protein, dan 1,8 gram zat besi dalam 100 gram beras hitam.
Apakah ini artinya saya harus
mengurangi beras putih?
Karena beras hitam, merah dan cokelat memiliki harga
yang cukup tinggi di pasaran, maka Anda bisa menyiasatinya dengan mencampur
beras putih atau beras biasa dengan salah satu jenis beras tersebut. Hal ini
akan meningkatkan asupan serat Anda setiap hari namun tetap sesuai dengan budget yang
ada.
Terimakasih sudah
mengunjungi blog kami.^^
Sumber: https://hellosehat.com/jenis-beras-paling-sehat/
Re-write by Upika
Aspri Adhiyantie
Kritik dan saran
silahkan email ke care@dluha.com
Jika ada kata-kata
yang kurang berkenan dapat kami perbaiki.^^
**Jasa
Skripsi, Olah Data, Jasa Pembuatan Skripsi, Bimbingan Skripsi Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar